Beli Online | Klaim Online

Kapan Kamu Harus Punya Asuransi Kesehatan?


Kesehatan | 02 November, 2020

Alternate Text

Bagi mereka yang sudah berusia matang, kesadaran finansial tentu sudah tidak diragukan lagi. Namun, bagaimana dengan kami, generasi Milenial, bahkan Generasi Z?

Pertanyaan "Apakah sudah punya asuransi?" menjadi sebuah kalimat yang akan diremehkan begitu saja. Ibarat kata, generasi kami hanya tahu saja soal asuransi. Memang tidak semua, namun sebagian besar masih menganggap bahwa asuransi bukanlah kebutuhan mendesak.

"Buat apa punya asuransi, toh kita masih sehat-sehat aja, masih kuat kemana-mana. Jarang sakit pula.. Kok kayaknya akan rugi kalo tiap bulan bayar premi tapi gak dipake". Selain itu, ada juga yang beralasan karena sudah mendapat asuransi dari kantor, sehingga merasa tidak perlu punya dua buah asuransi kesehatan.

Kami memang lebih senang membelanjakan uang untuk memenuhi keinginan, sebagai manusia berjiwa muda. Sebut saja keinginan untuk traveling setidaknya per tiga bulan, membeli gawai seri terbaru, hingga mengikuti tren fashion. Semua hal ini rasanya sudah menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi.

"Punya asuransi mah entar aja, sekarang mau nikmati gaji dulu. Buat beli ini itu, mumpung udah kerja jadi bisa beli pakai uang sendiri. Pengen traveling keliling dunia juga!".

Mumpung Masih Muda, Loh

Saat terbaik untuk memiliki asuransi kesehatan adalah semuda mungkin. Mumpung masih muda, badan masih sehat, jadi sebaiknya mulai memikirkan untuk memproteksi diri dengan asuransi kesehatan.

Mengapa?

Lebih cepat, lebih baik. Salah satu pertimbangan mengapa kita perlu memiliki asuransi saat usia masih muda yaitu biaya premi lebih murah. Ketika seseorang mengambil polis asuransi, satu hal utama yang akan dikalkulasi adalah riwayat kesehatan. Usia 20-30an adalah usia di mana manusia masih memiliki riwayat kesehatan yang lebih baik dibanding usia di atasnya. Dengan kata lain, mereka lebih terhindar dari risiko penyakit serius bahkan kematian.

Selain itu, rentang usia 20-30 terbilang belum memiliki tanggungan yang besar. Penghasilan per bulan lebih dari cukup untuk membiayai hidup, sehingga mereka bisa mengalokasikannya untuk pengeluaran yang lebih penting, salah satunya asuransi kesehatan.

Namun, yang terjadi adalah mereka lebih senang mengalokasikan uangnya untuk memenuhi kebutuhan harian. Mulai dari jajan, nongkrong di kafe bersama teman-teman, atau makan di mall. Mereka belum memikirkan untuk mengalokasikan pendapatan untuk asuransi, bahkan tidak terpikir untuk mulai investasi.

Usia Produktif = Waktu yang Tepat

Usia produktif adalah waktu yang paling tepat untuk mulai memikirkan masa depan, misalnya memiliki properti dan investasi. Termasuk di dalamnya untuk mempertimbangkan memproteksi diri menggunakan asuransi kesehatan.

Mengapa?

Selama masih berusia produktif, artinya kita masih mampu bekerja optimal. Penghasilan terbilang lebih, dan cukup untuk membiayai kebutuhan bulanan. Bahkan, tentu kita sudah punya alokasi untuk menabung. Namun, memiliki tabungan saja tidak cukup untuk mempersiapkan masa depan lebih stabil.

Sakit memang datang tanpa permisi, dan kita tidak pernah tahu. Tentu kita menyadari penuh biaya perawatan medis rumah sakit yang semakin mahal. Jika mengandalkan rekening tabungan, tentu akan menguras uang yang sudah kita kumpulkan selama ini. Mungkin, tabungan ini sudah disiapkan untuk persiapan pernikahan, traveling, atau biaya pendidikan anak.

Jika kita belum memiliki asuransi kesehatan, biaya rumah sakit akan ditanggung sendiri. Artinya, akan mengambil uang tabungan. Dengan kata lain, dana masa depan akan semakin berkurang. Betul?

Inilah mengapa peran asuransi kesehatan sangat penting untuk melindungimu. Bukan hanya kesehatan raga, namun juga kesehatan finansial. Jangan sampai uang tabungan, bahkan dana darurat habis untuk biaya perawatan rumah sakit, ya. Biarkan asuransi kesehatan yang menanggungnya buat kamu.

Artikel Terkait


By Admin | 21 March, 2024

Sejauh Apa Asuransi Lindungi Kamu Selama Mudik?

Read More

By Admin | 20 February, 2024

Apa Fungsi LAPS SJK Sebagai Perantara Nasabah dan Produk Jasa Keuangan?

Read More